Values20 or abbreviated as V20 is a global community of values experts and practitioners that seeks to actively engage with the Group of Twenty (G20) as well as wants to add depth to the understanding of values in public policy with the goal of providing the G20 with evidence-based, human-centered policy solutions that contribute to overcoming global challenges. V20 launched in 2020, focusing on the ‘Value of Values’ and continued our journey in 2021, focusing on ‘Values in Action’. Our global community has produced, and will continue to do so, high impact policies and recommendations that were presented to the G20 Heads of State for their consideration and activation. CEO of Daya Dimensi Indonesia, Yuri Yogaswara, and Meike Malaon, Director at DayaLima Abisatya, are the Co-Chairs of V20 2022 following Nenilai appointment as this year’s Organizing Comittee. Learn more at values20.org
PT Jasa Raharja Bersama Yayasan Indonesia Lebih Baik Memberdayakan Disabilitas Melalui Program Belajar Coding Skills dan Barista.
(Jakarta, 31/5/2021) – PT Jasa Raharja, Member of Indonesia Financial Group (IFG), melalui Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) pada bulan Mei 2021 memberikan kesempatan pada penerima manfaat dan masyarakat Disabilitas dari seluruh Indonesia untuk menambah kemampuan dalam bidang digital dan hospitalitymelalui Jasa Raharja Resilience Program.
Jasa Raharja Resilience Program merupakan suatu program pelatihan bersertifikat, yang bertujuan memberikan kemampuan teknis dalam dua bidang; digital, berupa basic coding, dan hospitality, berupa pelatihan dasar menjadi barista. Program akan berlangsung secara intensif selama 3 bulan penuh, mulai dari bulan Juni hingga Agustus 2021. Program dilaksanakan seluruhnya secara daring dengan tambahan 3 hari luring (mematuhi protokol kesehatan) khusus untuk Program barista.
Program ini secara spesifik dikhususkan bagi dua golongan, yakni Disabilitas penerima manfaat Jasa Raharja karena kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan Disabilitas umum berusia 18 hingga 35 tahun di Indonesia. Program ini diikuti oleh 40 orang terpilih dari 593 orang yang sudah mengikuti asesmen digital dan tes logika pada masa pendaftaran. Kelas basic coding diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari Disabilitas Daksa 21 orang, Disabilitas Netra 5 orang, Disabilitas Rungu 3 orang dan Disabilitas Emosi (spektrum Autisme) 1 orang, dari berbagai penjuru Indonesia. Sedangkan kelas Barista diikuti oleh 5 orang Disabilitas Tuli dan 5 orang Disabilitas Netra dari Jabodetabek.
Pada hari ini, Jasa Raharja Resilience Program secara resmi dibuka oleh Kepala Divisi Keuangan PT Jasa Raharja, Bapak Triyugara secara daring. Dalam kesempatan ini, Triyugara menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas inisiatif bersama PT Jasa Raharja dan YILB dalam mendukung Disabilitas Indonesia menjadi berdaya dalam kondisi pandemi.
Acara Kick Off ini juga dihadiri oleh dua orang perwakilan peserta yaitu Yacob dari perwakilan Disabilitas penerima manfaat Laka Lantas dan Molly perwakilan Disabilitas umum. Yacob berharap bahwa Program dapat berjalan dengan lancar dan menjadi awal dari lebih banyak program pemberdayaan Disabilitas ke depannya. Selain itu, Molly menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT Jasa Raharja dan berharap dapat memulai karir dalam bidang digital setelah mengikuti Program ini.
***
Tentang PT Jasa Raharja
Tentang Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB)
Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) merupakan bagian nirlaba dari Keluarga DayaLima yang berdiri sejak 2005 untuk mewadahi aspirasi-aspirasi dari seluruh unit bisnis DayaLima yang ingin berperan aktif memberikan kontribusi pada perbaikan masyarakat dan negeri ini.
PT Dayalima Abisatya adalah partner strategis yang mendukung transformasi pribadi dan organisasi melalui solusi berbasis kemanusiaan yang didukung oleh teknologi. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di Indonesia, DayaLima telah membantu lebih dari 400 organisasi dan 50.000 eksekutif di Indonesia merancang dan menjalankan program strategis seperti assessment centre, selection, learning, serta personal & organisational transformation.
Keluarga Dayalima terdiri dari Daya Dimensi Indonesia, Dayalima Recruitment, Daya Qarsa, Klob, Klobility, dan Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB). Dayalima bertujuan untuk membentuk pemimpin yang memiliki misi bersama untuk memajukan kemanusiaan melalui gagasan, kemampuan, dan kepedulian bagi seribu generasi berikutnya. Kami menyebutnya Leaders of a New Planet.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.dayalima.com
Jakarta, 24 Juli 2020 – Pernahkah terlintas di pikiran Anda, mengapa kita perlu mengantri dengan sabar, berpikir rasional ketika menghadapi kemarahan seseorang, atau mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantu kita? Kebaikan sehari-hari seolah menjadi kebiasaaan yang memang harus ditaati tanpa tanya. Namun ternyata justru hal-hal kecil itulah yang membantu kita menghindari perilaku besar yang membuat banyak pihak merugi: Korupsi.
Guru Pembangunan Peradaban (GPP), merupakan hasil kolaborasi Dayalima Abisatya dengan Pemerintah Kota Surabaya, SPAK Indonesia, Paragon Indonesia, Semen Indonesia dan Bank Mandiri. GPP dilaksanakan dalam 7 Batch untuk membangun karakter bangsa melalui edukasi tentang nilai-nilai antikorupsi kepada para pengajar di tingkat sekolah dasar dan menengah. Program ini diluncurkan di Graha Sawunggaling, Balai Kota Surabya 5 Desember 2019.
Guru bagi kami merupakan seorang pengajar hidup; sosok orangtua kedua, mentor, pendidik nilai-nilai kehidupan yang akan dibawa hingga dewasa kelak. Tugas mulia seorang guru adalah mencerdaskan kehidupan bangsa; tidak hanya berdasarkan akal, melainkan juga membentuk pribadi cerdas yang beradab. Apa tantangan seorang guru? Menjelaskan dengan sederhana; sehingga seluruh lapis anak didik memahami tidak hanya satu-dua saja. Pada program ini, terlihat bahwa para guru yang antusias mengajar ini juga bersemangat untuk belajar.
DayaLima Abisatya berkolaborasi dengan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia dan Pemerintah Kota Surabaya dalam mengadakan Pelatihan untuk Pelatih (Training for Trainer) GPP. Batch 1 pelatihan diadakan pada bulan Juli 2020 diikuti oleh perwakilan guru-guru SMP se-Surabaya. Pelatihan mengambil tema “Kolaborasi Wujudkan Cita-Cita Membangun Generasi Antikorupsi,” dengan mengundang Bapak Gandjar Laksamana Bonaprapta sebagai narasumber. Acara berlangsung sangat fun dengan peserta yang memiliki inisiatif bertanya tinggi.
Paparan ‘Membangun Budaya Antikorupsi’ pun membuka pandangan baru dan menekankan hal yang sangat penting: “Kita terbiasa membenarkan yang biasa. Tapi sesungguhnya, bukankah kita harus membiasakan yang benar?”. Sebagai contoh, kita sering berpikir bahwa memberi uang persenan (tipping) dan hadiah itu adalah hal yang baik. Tetapi pernah tidak, kita berpikir bahwa itu adalah perilaku koruptif dan memikirkan apa efek setelah melakukan hal – hal tersebut?
Pelatihan GPP bukan bertujuan untuk menjadi pribadi suci yang bisa bebas dari perilaku koruptif, tapi bagaimana kita berkomitmen untuk mengurangi perilaku koruptif dan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Semua bermula dari pemahaman bahwa korupsi sebenarnya adalah hal-hal kecil (atau bisa disebut perilaku koruptif) yang terus berulang. Ada banyak cara belajar yang bisa memudahkan kita sehingga bisa langsung dipraktikkan.
Training for Trainer (TfT) GPP mensosialisasikan salah satu cara belajar yang unik yaitu melalui media permainan. Permainan yang dirancang sedemikian rupa dapat memberikan pendidikan yang bermakna terkait pendidikan antikorupsi dengan cara yang menyenangkan. Begitupun dengan hal-hal kecil di sekitar kita bisa mengajarkan nilai-nilai yang baik. Ketika ilmu sudah didapat, tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara untuk menyampaikan kepada orang lain dengan sederhana dan rendah hati.
Pada hari ketiga TfT GPP, para peserta mempraktikkan langsung bagimana pola penyampaian nilai-nilai antikorupsi sehingga mudah dipahami oleh murid-murid. Para peserta mencoba mempoposisikan diri sebagai pemain, yakni murid yang mencoba permainan antikorupsi. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat bagaimana para guru antusias untuk belajar dan mengerti, hingga dapat menyampaikan di kemudian hari dan mencetak generasi penerus yang bebas korupsi.
Di mata guru-guru peserta GPP, kami melihat hati yang ikhlas, mendorong langkah yang tegap, dan terus belajar. Kami melihat sosok guru-guru yang akan membangun peradaban Indonesia yang baik serta minim perilaku koruptif. Mari kita wujudkan cita-cita besar untuk Generasi Antikorupsi bersama-sama.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program Guru Pembangun Peradaban, hubungi kami melalui info@dayalima.com (NNK/GZN).
Gambar dari Twitter @GerakanGPP.
Indonesia, menurut riset Boston Consulting Group, diprediksi mengalami krisis pemimpin di dunia bisnis pada berbagai level manajemen, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut perlu mendapat perhatian besar agar Indonesia tidak tertinggal di tengah kemajuan era digital dan berlangsungnya Revolusi Industri 4.0. Memahami hal ini, sejumlah pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap sumber daya manusia (SDM) Indonesia berinisiatif membentuk Rumah Mentor Indonesia (RUMI).
RUMI merupakan lembaga independen yang diinisiasi oleh 12 pemimpin dengan pengalaman dan kompetensi di bidang masing-masing bersama Daya Dimensi Indonesia dengan tujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada generasi pemimpin selanjutnya demi mencetak pemimpin-pemimpin Indonesia yang unggul. Kedua belas pemimpin tersebut menjabat sebagai Steering Committee dan bertanggung jawab dalam membawa RUMI meningkatkan kualitas SDM dengan mempromosikan praktik unggul dalam mentoring formal dan inklusif.
Steering Committee RUMI Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, “SDM menjadi salah satu fokus pengembangan oleh pemerintah. Menyadari hal itu, RUMI hadir untuk memutus gap yang ada di antara pemimpin beda generasi dalam membantu dunia usaha untuk terus memiliki pemimpin-pemimpin terdepan sekaligus mendukung pemerintah dalam membangun negeri melalui pengembangan SDM yang diharapkan dapat bersaing hingga ke level internasional.”
Dalam menapaki langkah awalnya, 12 anggota Steering Committee melakukan penandatanganan nota kesepahaman pada 12 Maret 2020 di Jakarta untuk bersama-sama berkomitmen menjadikan RUMI sebagai ekosistem pengembangan pemimpin di Indonesia. Tanggung jawab yang diemban oleh Steering Committee di antaranya adalah merumuskan pembentukan RUMI, menentukan mentor di tiap program mentoring sesuai dengan standar RUMI, dan mengawasi kegiatan RUMI agar sesuai dengan code of conduct.
“Melalui kolaborasi aktif dengan berbagai pihak, RUMI diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi negeri dalam mendukung pengembangan SDM unggul melalui penyediaan talent pool hingga skala nasional nantinya. Ke depan, RUMI berkomitmen untuk menjadi ekosistem pengembangan pemimpin yang mampu mempersiapkan talenta terbaik bangsa agar mampu menjadi roda penggerak kemajuan negeri,“ tutup Kuntoro. (GZN)
***
TENTANG RUMI
Rumah Mentor Indonesia (RUMI) adalah rumah yang dibentuk untuk menyatukan para Pemimpin Indonesia yang memiliki reputasi dan prestasi dalam bidangnya, agar dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada generasi pemimpin selanjutnya demi mewujudkan Pemimpin Indonesia yang unggul. Untuk mengembangkan kemampuan para pemimpin di Indonesia, RUMI menghadirkan program mentoring yaitu one-on-one mentoring dan group mentoring.
Temukan informasi lebih lanjut tentang mentoring di website dan LinkedIn RUMI.
Sekretariat RUMI dijalankan oleh Daya Dimensi Indonesia (DDI), konsultan leadership bagian dari DayaLima Family, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun membantu organisasi merancang dan menjalankan program strategis seperti assessment centre, selection, learning, serta personal & organisational transformation.
Artikel telah dipublikasikan di laman Daya Dimensi Indonesia, 30 Maret 2020.
Dalam rangka ikut memaknai Hari Pahlawan, Dayalima meluncurkan buku “Leaders of a New Planet.” Buku ini ditulis oleh tiga direktur PT Daya Dimensi Indonesia, bagian dari Dayalima Family; Ketut Saguna Narayana, Rainier “Rene” Turangan, dan Yuri Yogaswara, sebagai rasa syukur atas 21 tahun bakti Dayalima di Indonesia. Acara ini mengundang Bambang P. S. Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, sebagai keynote speaker. Selain itu, para penulis berdiskusi dengan empat pembahas buku dari latar belakang yang berbeda-beda: Kemal Imam Santoso (Direktur Keuangan dan Investasi, BPJS Kesehatan), Nicko Widjaja (CEO, BRI Ventures), Judhi Kristantini (Pendiri, Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), dan Billy Mambrasar (Pendiri dan CEO, Yayasan Kitong Bisa).
Rene Turangan selaku Direktur Daya Dimensi Indonesia dan host acara menjelaskan, salah satu tujuan peluncuran buku “Leaders of a New Planet” adalah untuk meyakinkan generasi muda akan pentingnya untuk mengenal diri sendiri sebagai langkah awal membangun kepemimpinan. Buku ini juga memberikan riset hasil assessment yang dilakukan kepada lebih dari 30 ribu pemimpin selama 10 tahun terakhir. Di antaranya, profil top leaders Indonesia dan gaya kepemimpinan yang terbukti efektif untuk berbagai industri.
Buku Leaders of a New Planet menceritakan tentang refleksi perjalanan kepemimpinan Indonesia, sejak era perjuangan hingga dewasa ini. Yuri Yogaswara, Presiden Direktur PT Daya Dimensi Indonesia, membahas benang merah dan karakteristik dari beberapa tokoh sejarah yang membuat gebrakan. Buku ini memaparkan tentang Leadership Model yang merinci bagaimana pemahaman akan makna dan nilai hidup seseorang (leadership grit: clarity of purpose and values) dipadu dengan kejelasan dan keselarasan karakter dan sikap kepemimpinan (leadership being) akan menjadi tindakan dan keputusan yang tepat sasaran (leadership actions). Selain itu, Dayalima juga memperkenalkan Sustainability Compass yang mengilustrasikan model bisnis berbasis keselarasan nilai antara individu, organisasi, dan lingkungan agar tidak hanya berorientasi pada pencapaian bisnis namun juga dampak keberlanjutan.
Buku ini juga merupakan proyeksi kepemimpinan yang dibutuhkan di masa kini dan masa depan. Prinsip Leaders of a New Planet mendukung visi Indonesia 2045 dan empat pilar pembangungan nasional. Dayalima percaya bahwa salah satu kunci untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur adalah memajukan sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis dan berinovasi. Dibutuhkan juga keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan leadership untuk menginspirasi berjuta rakyat Indonesia agar bergerak menuju pembaruan. Tidak lupa, bekali diri dengan niat yang tulus agar setiap usaha berujung kepada kebaikan bagi bangsa dan dunia.
Terakhir, Ketut Saguna, Associate Director Daya Dimensi Indonesia, mengingatkan bahwa leaders of a new planet bukan sekadar wacana, melainkan sebuah kerangka hidup yang terus berkembang. Agar menjadi bermakna, setiap individu harus menempatkan leadership sebagai titik tumpu utama dalam pendidikan karakter—bukan hanya untuk para pemimpin negara, namun juga tiap tingkatan masyarakat. Dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. (GZN)
—
Artikel telah diterbitkan di Daya Dimensi Indonesia, 19 Nov 2019.